Seperti yang telah kita ketahui bersama sejak terjadinya Reformasi dimana Demokrasi dan liberalisme dalam berbicara diterapkan secara nyata dan konsisten, timbul kembali fenomena dimana beberapa ormas ekstrimis berbasis Theokrasi yang secara terang terangan menentang penerapan faham yang disebut demokrasi dan liberalisasi. Padahal banyak fakta unik statement mereka yang mengebugebu tersebut.
Ketakutan Pengusung Sistem Theokrasi Terhadap Sistem Demokrasi dan Liberalisme
Seperti yang telah diketahui oleh masyarakat pada umumnya bahwa ormas ormas berbasis theokrasi umumnya sangat menentang dengan apa yang disebut sistem Demokrasi dan liberaslisme. Hal ini patut diketahui mengingat mereka sendiri memiliki rasa ketakutan yang luar biasa terhadap apa yang dinamakan penerapan Demokrasi dan liberalisme.
Disini kita tidak akan membahas mengenai kelemahan mendasar sistem Theokrasi terhadap penerapan Demokrasi dan faham liberlisme. tetapi sekedar garis besar mengapa ormas pengusung sistem Theokrasi sedemikian anti dan phobia terhadap penerapan demokrasi dan liberalisme.
Hal ini didasari karena umumnya ormas tersebut menjadikan sebuah ajaran agama sebagai dasar ideologi dan menjadikan kitab suci maupun penafsiran para ahli kitab sebagai landasan hukum mutlak yang tidak dapat diganggu gugat. Padahal kitab dan tafsiran yang mereka miliki berasal dari ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu dimana bila diterapkan secara laterlek akan sangat irelevan dengan kondisi dunia saat ini.
Dengan adanya Demokrasi (kebebasan berbicara) dan Dimana masyarakat yang semakin kritis dapat dengan leluasa mempertanyakan relevansi dasar hukum yang mereka gunakan, untuk kemudian mempertanyaakan relevansi dan penerapanya dalam dunia saat ini. Hal ini juga termasuk juga yang berkaitan dengan Hak asasi manusia. Sehingga ketika itu pulalah akan timbul banyak pihak yang menginginkan perubahan dasar hukum (berdasarkan fleksibilitas liberalisme) yang tentunya mereka (ormas berbasis theokrasi) akan menolaknya. Karena alasan itulah daripada kalah berargumen dan dipermalukan didepan publik, ormas tersebut memutuskan untuk menolak kehadiran demokrasi dan liberalisme dengan atau tanpa argumen sekalipun.
Ormas Anti Demokrasi Seperti HTI, MMI, hingga FPI Hidup Karena Demokrasi dan Liberalisme
Apakah ada yang dinamakan partai pengusung ajaran Komunis di Arab Saudi? Apakah Hizbutharir bisa hidup dibawah bendera RRC? Bisakah kita menemukan ormas bernama FPI di Korea Utara ? Tidak! Karena dinegara non demokrasi tidak akan memberikan ruang dalam bentuk apapun bagi Ormas manapun yang memiliki pandangan apalagi ideologi yang bersebrangan dengan sistem pemerintahan yang sah. Tetapi sebaliknya di negara Demokrasi dan penganut paham liberal mereka tetap memberikan ruang hidup bagi oramas seperti itu. Hal ini dasari karena azas kebebasan berbicara (demokrasi) yang tetap dijunjung tinggi oleh negara penganut Demokrasi. Jadi justru terlihat amat janggal dan terkesan “tidak tahu diri” bila ormas-ormas berbasis theokrasi tersebut kerap mengecam dan menghujat demokrasi dan liberalise dalam propagandanya.
Benar!, memaksakan kehendak berarti otoriter. Otoriter selalu menyebabkan penderitaan bagi yang diperintahnya (menurutku)
By: Singal on September 23, 2008
at 1:48 am
Damn cool. But then islam sendiri tidak pernah menerapkan teokrasi. Para khalifah tidak mengaku sebagai wakil tuhan di muka bumi.
By: daengfattah on September 23, 2008
at 3:33 am
hmmmm setuju….
By: erickningrat on September 23, 2008
at 4:49 am
woo mak nyusssss…betul sekali,
berbeda2 tetapi tetap harmoni untuk kepentingan bersama itulah demokrasi.
mas bro pindah rumah to..selamat selamat. semoga suaranya bisa lebih keras dan lantang 😀
By: joyo (gak login) on September 23, 2008
at 5:00 am
@ Singal
Itu dia apa lagi bertindak otoriter mengatas namakan agama
@ Daeng Fattah
memang mereka tidak mengaku sebagai wakil tuhan, tetapi mereka menganggap sebagai : Interpreter dan penafsir kitab suci yang jelas jelas memiliki banyak versi tafsiran
@ Erickningrat
Ya kan >
@ Joyo
iya nih, soal nya yang lama udah kebanyakan caci-maki 😕
By: TARZAN-KOTA / sekulerliberal.wordpress.com on September 23, 2008
at 7:47 am
PALALU PITAK!!!
By: Mr Aww.. on September 24, 2008
at 8:58 am
@ Tarzan Kota
Mantab bro! Salute! 😀
@ Mr Aww..
😉 kalah argumen ya mas ?
By: Joshua on September 24, 2008
at 11:38 am
@Mr.Aww
monyet yach?
By: erickningrat on September 24, 2008
at 3:37 pm
bersyukurlah HTI, MMI dan FPI bisa menghirup udara demokrasi di Indonesia…. mereka dibiarkan hidup bebas, lha kenapa giliran ada oposite dengan mereka malah diperangi?
By: hildalexander on September 25, 2008
at 6:52 am
@ hildalexander
Eh mbak 😀 Monggo …
Setuju saia 😀
By: TARZAN-KOTA / sekulerliberal.wordpress.com on September 25, 2008
at 12:29 pm
FPI bikin ulah lagi tuh, ngerusak rombong makanan padagang, gara gara buka warung saat siang pas puasa.
fiuh…speechles aku 😕
By: joyo (masih gak login) on September 25, 2008
at 3:09 pm
@ Joyo
Kan pada ditangkepin, dihadang sama brimob 🙂 mendinglah …
By: TARZAN-KOTA / sekulerliberal.wordpress.com on September 25, 2008
at 4:31 pm
Ya… tapi selama pemimpin dan ideologi bar bar nya dibiarkan, ya …bakal kejadian lagi tuh anarkisme, masih mending kalo mereka cuma pake pentungan, lha klo berkembang pake bom piye?
Arrrrkhhh….
By: joyo (tetep ga login) on September 26, 2008
at 1:29 pm
Saya nyengir melihat tulisan “Muslimah Only” sampai perlu dicetak 4 kali…Apa itu berarti HTI memperbolehkan wanita-wanitanya mengurusi masalah-masalah kenegaraan? Wah, bidaah feminisme ini 😆
Komunisme itu kan juga sistem kufur ciptaan kaum ateis Soviet 🙄
By: Catshade on Oktober 8, 2008
at 2:47 pm
tulisan qm menyitir/ kopi paste komentar seorang tokoh JIL!
Apakah di amerika boleh ada FPI, MMI, HTI(disana ndak ada bro)!
di prancis, spanyol, dan negara2 skandinavia? jilbab dilarang……nah loe.
apakah juga komunisme ada di eropa ato amerika?????????????
apakah boleh syariat Islam dijalankan di Amrik, eropa untuk komunitas muslim sendirisa dech???????????????????
selain Partai Demokrat n Partai Republik…..boleh ga….Partai Islam ikut pemilu di Amrik??????????????????????????????
Amrik minta timur tengah Demokratis, justru amerika yg menodai demokrasi (kalo nggak memang demokrasinya yg ga jelas)……ketika Hamas menang dalam pemilu demokratis palestina justru pemerintah palestina bentukan Hamas hasil pemilu itu…di gagalkan Amerika+palestina!!!!!!!!!nah loe
akhir2 ini di media2 disiarkan puluhan org mati gara2 nengak miras…………
harusnya kita malu dgn FPI…….kita hanya bisa mengkritik alias ngomong doang tapi ga berbuat sama apapun(nyadar ga loe)………apa kalian bertanggung jawab atas meninggalnya org2 itu….sesadangkan pemerintah yg harus berbuat…berbanding lurus dgn kalian….alias Biq Zero! pada baen
By: Ahmad Zykal on Oktober 14, 2008
at 7:21 am
siiip….
By: elfath on Mei 30, 2012
at 8:28 am
@ Ahmad Zykal
Ahahaha … kayaknya adik masih smp ya?
Sepertinya argumen adik ngelantur dari topik awal.
disini kita berbicara mengenai ormas. dan siapa bilang partai komunis nggak ada di Amrik ? siapa bilang HT nggak ada di negara barat ?
“”apakah boleh syariat Islam dijalankan di Amrik, eropa untuk komunitas muslim sendirisa dech””
lho kalau kondisinya dibalik gimana ? Buat negara di dalam negara dong!
soal keracunan miras, nggak jauh beda dengan keracunan melamin ataupun mengkonsumsi minuman kadaluarsa. dan lagi lagi, apa hubunganya dengan topik ini ?
Sebaiknya jika belum memahami topik, judul dan aturan main sebaiknya jangan komentar dulu lah! belajar sana di sekolah ya, ntar dimarain mama lho! 😆
By: TARZAN-KOTA / sekulerliberal.wordpress.com on Oktober 14, 2008
at 2:18 pm
FPI dan MMI berhutang dengan gerakan liberalisme (bukan demokrasi), itu benar. Karena adanya liberalisme lah kedua gerakan itu lahir. Karena liberalisme lah, orang2 yang dulunya hidup tenang, kampungnya tenang tiada judi, miras, prostitusi, pornografi dan teman2 kemaksiatan lainnya, jadi terpanggil berjuang di jalan Allah.
Apakah mereka dituding ekstrimis, anti demokrasi atau bahkan teroris, bukan urusan mereka. Atau mau berhasil atau malah mereka ditangkapin dan diadili, itu resikonya. Yang jelas, kita semua akan sampai di garis finish padang mashyar. Disitu baru ketahuan, si anak SMP ahmad zaykal atau tokoh demokrasi Mr. Tarzan Kota yang benar…
Emang masih terlalu jauh bicaranya om, cuman ingat saja, kita-kita ini semua calon mayat yang akan dimintai pertanggungjawabannya
By: ALA on Oktober 16, 2008
at 5:34 am
@ atas
“terpanggil berjuang di jalan Allah”
lho, apakah semua orang sepakat bahwa mereka berjuang atas nama tuhan ? siapa bilang ? belum ada bukti otentik mengenai hal itu.
lagi pula saia tidak peduli dengan agama dan keyakinan anda, yang saia pedulikan masalah penindasan terhadap demokrasi dan liberalisme oleh ormas teroris tersebut kok, tidak lain.
By: TARZAN-KOTA / sekulerliberal.wordpress.com on Oktober 16, 2008
at 11:15 am
andai demokrasi itu liberalism..
saya akan lebih suka karna saya bisa tiduri ibu2 xan
By: oi_oi on Juni 27, 2009
at 9:46 pm
Yaelah bro selib, jangankan komunis.. Macam HTI aja kagak bakalan dibiarin berkembang di arab saudi.. Btw, gmana pndapat ente kalo organisasi (ber andai2 dikit lah) macam hti ato lainya yg berkembang dgn adanya kesempatan itu menang secara “demokratis” dngan dukungan rakyat kemudian menerapkan apa yg mereka sebut syariat islam? lebih kongkrit, misal di indonesia pks menang kmd smpe merubah dasar negara misalnya? ato sprti di iran dgn revolusi yg dipimpin iman khomeini yg didukung rakyat (agak beda kali yah, rezim syah keknya ga demokratis deh)? thanks bro.. Oya ente (ini bro ahmed satar kan ya?) kuliah di australi jurusan apa ya, sprtinya kok merhatiin bnget masalah gini?
By: EL on Oktober 18, 2008
at 3:06 pm
@ EL
Finance, tapi ini masalah ini menarik sih.
ini pengandaian ya, Kalau seperti HTI ini dia ingin berkuasa, tapi ikut pemilu aja nggak mau jadi mana mungkin bisa berkuasa secara konstitusional
Soal PKS saia rasa mereka seperti layaknya Parpol pada umumnya, mereka tidak lepas dari Koalisi dan Misinya. sekarang saja pks sudah mengarah menjadi partai terbuka. jadi yah namanya Parpol di iIndonesia, sulit mencari yang benar benar konsisten.
By: TARZAN-KOTA / sekulerliberal.wordpress.com on Oktober 19, 2008
at 3:38 am
@tarzan kota,
mau bukti atas nama Tuhan? sorry gw sih gak tau, karena bukan wewenang gw
no problem anda tidak beduli keyakinan saya, dan saya juga tidak peduli keyakinan anda, karena sekali lagi.. semuanya akan terbuka sejelas2nya di garis finish, siapa yang tertawa belakangan dia yang menang.
justru apa sih bukti2 HTI, MMI, menindas demokrasi? apa karena melarang judi, zina dan miras? dan mereka hutang nyawa sama demokrasi? emang waktu 98, siapa sih yang berjuang turunin harto? kalo exponen umat islam gak ikutan demo, apa bisa jatuh si harto?
mungkin waktu itu tarzan masih di hutan ya.. dan baru ke kota setelah kebablasan ala JIL ngebonceng demokrasi
By: ALA on Oktober 30, 2008
at 5:29 am
saya rasa kalo xan benar2 demokrasi kenapa xan juga g menghargai pilihan orang…
mau menindas..
mau bunuh diri itu urusan mereka…
apa xan sudah demokrasi???
By: oi_oi on Juni 27, 2009
at 9:50 pm
@ atas
sekali lagi saia tidak bicara Judi – Miras ataupun peristiwa 98, dan yang pasti masalah judi dan miras tidak ada sangkut pautnya dengan politik apalagi demokrasi.
Soal JIL pun saia tidak peduli. Kalaupun ada karena mereka adalah penganut paham Islam Liberal, sedangkan saia penganut paham Sekuler dan Liberal. jadi tuduhan anda tidak ada sangkut pautnya sam sekali.
Sekali lagi komentar anda justru malah berbau emosi ketimbang akal-logika apalagi argumen ilmiah. last warning ya!
By: RETORIKA on Oktober 30, 2008
at 12:24 pm
idealisme semacam komunisme,demokrasi,maupun agama….sering terjadi benturan…tapi pada saat2 tertentu sering juga terjadi perkawinan siri alias tak resmi alias tak diakui masing2 pihak.ada saatnya di negara demokrasi liberal sekalipun tanpa disengaja maupun sengaja menerapkan ajaran komunis,begitu juga sebaliknya….
By: radfix on November 8, 2008
at 3:45 pm
Sip.. saya setuju.. Memang ada pertentangan untung rugi di dalam demokrasi..
Tapi saya memilih untuk lantang berbicara, daripada bungkam selamanya
By: rusakparah on November 13, 2008
at 12:45 pm
udah gak usah banyak ribut….
katanya kan di akhirat nanti kelihatan siapa yang benar and siap yang salah…..
ya udah kita tunggu aja nanti di akhirat
gitu aja kok repot…………
By: vladimir Lenin on November 18, 2008
at 2:44 pm
kemampuan otak yang terbatas, semua serba dilogikakan
By: Abdurrahman on November 22, 2008
at 5:37 am
@ atas
yang nggak punya otak sama sekali nggak punya logika, bisanya manut doang 😆
By: TARZAN-KOTA / sekulerliberal.wordpress.com on November 22, 2008
at 8:47 am
^^ bodoh, mana ada manusia yg ga punya otak, heran… padahal dulunya dia hanyalah setetes mani dari bapak n ibunya, tapi kini tiba-tiba dia menjadi penentang yang nyata bagi tuhannya…
berkata seolah pemikiran adalah segalanya, logika adalah hidupnya… padahal, untuk menghitung dan menyadari jumlah rambut yang tumbuh dikepala yang telah di anugrahi tuhan saja tidak mampu… hitung dulu berapa jumlah nafas yang tersisa di akhir hayat…
By: Abdurrahman on Desember 7, 2008
at 2:18 am
@ Abdurahman
Pintar, jenius … baca dulu mas, baru komentar … jangan ngegonggong sembarangan 😆 ntar dibasmi lho 😆
By: TARZAN-KOTA / sekulerliberal.wordpress.com on Desember 8, 2008
at 4:44 pm
aduuh… ga bisa baca ya? itu tulisan, bukan gonggongan
By: Abdurrahman on Desember 10, 2008
at 8:25 am
@ abdurahman
wah jarang lho yang bisa ngegonggong tapi bisa nulis 😆
By: TARZAN-KOTA / sekulerliberal.wordpress.com on Desember 10, 2008
at 10:47 am
Kalau system sekuler dan demokrasi benar benar bisa menjamin kebebasan berpendapat, berkeyakinan dan beragama serta melindungi masing masing kelompok dari hujatan dan ancaman kelompok lain …ya ok juga. Apakah di Amerika , Perancis dan negara yang mengaku menganut paham sekuler dan demokrasi dilaksanakan seperti itu ? Kalau ya ….mestinya orang ber jilbab tidak akan dilarang seperti di Perancis.
Kayanya belum ada negara yang betul betul menganut paham sekuler dan demokrasi…masih wacana kali ya.
By: zainal on Desember 11, 2008
at 11:11 pm
pikir donk sebelum bicara
siap yg kamu sebut teo krasi ?
pahami demokrasi sebenar nya bar bicara
tau gak bahwa hampi seluruh wilayah di timur dan afrika yang sekarang menerapkan sistem demokrasi itu awal nya yah bersistem islam lalu di paksa oleh penjajah kafir untukl menerapkan sistem demokrasi laalu munculah orang 2 seperti kamu ini karena demokrasi sekuler mu itu menjajikan ebinatangnan yang sangat buas
jadi sebenarnya sistem demokrasi itu adlah penjajah dan pirus di tengah masyrakat islam dia data dengan perang lalu menipu masyrakat islam terutama yang punya prilaku hewani .coba pikir lagi siap yang punya hutang ? pkir lagi yah mas
isla bukan theokrsi islam bersitemkan musyawaroh ( kekebsab yang berpendapat tapi dalam kontek kebenaran dan kedailan serta keberadapan ) bukan kebeasan yang tidak bertanggujaab serta pembodohan terhadap yang bodoh dan miskim . klo demokrasi memang dari rakyat untuk rakyat
coba tunjukan di mana di negara demokrasi yang orang miskin jadi presidan nya ?
semoga allah memberikan kita pentunjuk kepada NYA
By: aly on Mei 30, 2009
at 1:56 pm
Ini blog bukan tentang agama dan tidak ada sangkut pautnya dengan agama apapun. jadi komentar anda sama sekali tidak memiliki nilai argumen sama sekali.
By: 848 on Juni 1, 2009
at 10:11 am
hihi ada yang melacur…..anti demokrasi tapi pusat gerakan nya ada di negara demokrasi….
By: KUMBAKUMBA on Juni 11, 2009
at 4:21 am
aku akan jadikan ibumu pelacur kalo demokrasi benar adanya kawanBy: oi_oi on Juni 27, 2009
at 9:54 pm
jaga tatak rama berbicara !
By: 848 on Juni 28, 2009
at 7:25 am
oi para pejuang tuhan, kalau anda percaya tuhan akan menghancurkan demokrasi , kenapa anda susah2 sih. selama ini yang aku tahu, argumen terakhir (atau ancaman) dari pejuang tuhan adalah : “tuhan akan menghukum anda! (lewat tangan saya kalau ketemu)” demokrasilah yang membuat anda masih bisa berargumentasi dsini. seburuk2nya demokrasi dalam penerapannya itu disebabkan kesalahan penerapan bukanlah karena ajarannya dan prinsipnya. apakah anda2 bebas dari dosa? sehingga layak berkata anda menyuarakan keinginan tuhan? apakah anda sudah pernah bertemu tuhan? sehingga yakin anda paling benar? apakah ahmadiyah lebih salah daripada anda? kok yakin? bukankah dulu kaum konservatif di negri arab juga meyakini pendiri agama anda juga bersalah seperti ahmadiyah. memilih agama adalah hak anda untuk bertaruh pada salah satu kartu. jangan paksakan pilihan anda. jangan seret orang lain dalam kekalahan anda.
By: andi on Juni 16, 2009
at 9:31 am
hidup itu kepentingan bukan demokrasi..
sapa tahu sebelum demokrasi benar adanya anarchy udah jaya dulu
By: bakahunin@angels on Juni 27, 2009
at 9:55 pm
ngawuuuurrrrr……
By: sugiyanto on Oktober 23, 2009
at 8:08 am
ya beginilah orang kalo gak ngerti agama.. ngomongnya ngawur…. kayak gak punya iman aja. HTI, MMI, FPI hidup karena ALLAH memberi mereka hidup, bukan karena demokrasi dan liberalisme… semoga ALLAH melaknat dan mengazab. orang2 yang menghalang2i tegaknya Islam.
By: pro-syariat islam on Desember 16, 2009
at 5:39 pm
aq sih biase aje sama ni orang….. sudah dari zaman dulunya pembela syariat Allah SWT sedikit ya mass??,,,mereka sekuler lebih memilih pendapat, ideologi buatan manusiaa yang paling sempurna kann? yang sedang menguji coba pandangannya,,, dan jika ternyata pandangannya itu ternyata tidak memuaskan so! pasti dia cari lagi sampai satreees,,,,
Ggga masalah, silakan saja mau pilih sekuler ato tidak, tidak ada paksaan yaa????
semoga mendapat kepuasan atas curhat artikelnya…
semoga aja pembuat artikelnya sudah mendirikan sholat nya…bukan melaksanakan sholat
By: inga on Februari 16, 2010
at 9:29 am
mereka memang anti HAM,melarang orang melakukan kebebasan berprilaku seperti melarang judi,minuman keras,dll,dengan cara merusak dan menghakimi ,selama tidak mengganggu orang lain tidak apa2,karena itu juga suatu bentuk kebebasan dalam negara demokrasi,kan orang2 tsb juga tau resiko dari judi,minuma keras,dll.serahkan saja pada aparat yg berwenang sprti polisi,pemda dan pmerintah,
saya kira kita harus belajar demokrasi dari amerika dan israel,dalam arti mengambil segi positifnya,jika begitu maka indonesia bisa membuka hubungan diplomatik,pendidikan,seni,teknologi dan perdagangan dengan israel.
“liberal for all”
By: antiq on Desember 11, 2010
at 12:57 pm
Banyak dari kita yg sejak kecil dididik untuk berbuat baik, tapi disisi lain kita diajari rasa benci dan curiga yg amat sangat terhadap sesuatu, diajarkan untuk selalu mengkambing hitamkan sesuatu, membunuh seseorang karena melakukan sesuatu. Hal inilah yg menyebabkan kontradiksi dalam jiwa dan pikiran sehingga pola pikirnya bisa di tebak jika kalah dalam berargumen. Kekerasan yg sering muncul dalam masyarakat yg dilakukan oleh kelompok, salah satunya karena didikan masa kecil tentang kebencian dan kecurigaan terhadap golongan lain. Pola pikir yg kontradiktif dan tidak rasional ini menyebabkan kekerasan dan ketidakstabilan di masyarakatnya secara berlarut-larut dan berkepanjangan. Kita bisa melihat contoh di banyak negara yg masyarakatnya dididik dg ajaran yg kontradiktif dg unsur kebaikan dan kebencian, tidak rasional, dan menyelesaikan permasalahan dengan hukum pembunuhan. Pola pikir anak akan terdidik untuk berbuat kejam dan tega. Hal ini akan mempengaruhi tindakannya setelah dewasa, apalagi didukung oleh ajaran2 yg isinya selalu bertentangan dengan lainnya. Dari sini kita bisa memaklumi orang2 yg anti demokrasi sehingga bisa mengatasi hal2 yg akan terjadi. Maaf jika keluar dari topik.
By: rasional on Maret 7, 2012
at 11:58 pm
hukum asli demokrasi adalah asas kufur
By: elfath on Mei 30, 2012
at 8:31 am
TUHAN TIDAK MENGENAL DEMOKRASI.
DEMOKRASI ITU CUMA CARA MENENTUKAN PILIHAN.
TUJUAN AKHIRNYA ADALAH MEMILIH PEMIMPIN YANG ADIL
SEKALIPUN MENGANUT MONARKI TAPI KALO PEMIMPINNYA ADIL ,TIDAK ADA YANG PROTES
By: wawan on November 1, 2012
at 5:57 pm